AKAD BAMBAM

 Di hari sabtu pada tanggal 18 Februari bambam akan melaksanakan akad nikah. aku sudah bersiap siap sari hari sebelummya, dari membeli baju dan menyiapkan celana. Sedangkan bunda lebih sibuk daripada aku, bunda beli kue dan menyiapkan baju baju jas.

Kita berangkat dari rumah pada pukul 6 pagi untuk pergi kerumah amih, sesampai di rumah amih aku makan ayam bekas kemarin, karena aku masih lapar. Saat aku mencoba baju yang akan ku pakai aku bingung, kenapa aku, rakha dan fatih memakai baju yang beda dari Om opik, om ipan dan ayah? aku menanyakan hal tersebut dengan ayah dan bunda. Ternyata kami memakai baju yang beda karena jas punya rakha hilang, dan bunda tidak memberi tahu kami kalau kita bertiga memakai baju yang berbeda dari Om opik, om ipan dan ayah. Kami pun jadi merasa berbeda dari yang lain atau bisa dibilang kami ngambek.

Setelah mengiklaskan baju kami yang berbeda dari yang lain kami mulai siap-siap berangkat, kita mulai menaruh kue-kue, quran, sepatu dan lain lain kedalam mobil. Kami berangkat agak telat gara-gara make up artistnya lelet, pada akhirnya kami berangkat pada jam 8 lebih, padahal kami berencana untuk berangkat jam 7.

Kita berangkat memakai 4 mobil, aku berangkat dengan ayah. Di mobil ayah memberi nasihat kepada ku kalau hal yang aku lakukan tadi ke bunda itu kurang baik, karena sebelumnya aku dan rakha ngambek gara-gara tidak diberitahu dari awal kalau baju kami berbeda dengan yang lain. Ayah bilang "abang harus pikirin perasaan bunda, bunda kan sibuk banget dari kemarin bahkan hampir berkerja sendiri". Aku harus belajar lebih peduli dari sini, jangan cuma ngambek-ngambek dan ngoceh-ngoceh, pokoknya aku harus bisa melihat usaha bunda yang sudah bersusah payah menyiapkan baju kami. padahal ada hal-hal lain yang harus bunda urusin, bahkan bunda juga sempat mengantarkan kami potong rambut sehari sebelumnya.

Kami sampai di parkiran rumah tante kiki pada jam setengah 9. Aku bertugas yang membawakan box isi sepatu dan tas sebagai tanda. Kemudian kami mulai jalan berombongan berbaris dari tempat parkiran ke rumah tante kiki bersama rombongan rawasari.

Saat menuju rumah tante kiki kami kepanasan, karena cuaca saat itu sangat panas sekali. Pada akhirnya kami sampai di halaman depan rumah tante kiki. Rombongan yang ada didepan sudah berteduh di tenda-tenda halaman rumah, sedangkan rombongan kebelakang masih kepanasan.

Sebelum kami masuk kedalam rumah kami disambut dengan kata sambutan dari ustadz-ustadz dan pantun dari keluarga rawasari, akhirnya kami masuk kedalam rumah tante kiki, disana sudah ada meja akad dan kursi-kursi untuk tamu.

Aku, Rakha dan Fatih duduk di kursi paling belakang, tetapi masuk diruangan ber-AC. Sebenarnya sebelumnya kami sudah duduk di kursi depan dekat tempat akadnya, cuma ternyata Ayah dan bunda tidak kebagian tempat duduk. Pada akhirnya kami bertiga memutuskan untuk duduk di belakang

Akad bambam dan tante kiki pun mulai. Akad berjalan dengan lancar, tetapi pada bertengahan akad , aku berdebat dengan rakha sambil berbisik. Menurut aku rakha merasa sok tau, ia bilang kalau aku itu polos, tidak peduli, dan lain-lain. Tetapi aku berhasil membalukan suasana, aku berhasil membuat rakha marah sampai mencubit keras-keras dan memukul aku. Sampai akhirnya amarah rakha pun reda 

Setelah akad selesai kami pun makan-makan, disana disediakan nasi, dendeng, ayam dan lain2. d isana juga ada bakso dan es doger, kami hampir mencoba semua menu disana. 

Selesai makan kami lanjut foto-foto, masing2 keluarga foto dipanggung. Aku membantu Namira membuat design dari canva, karena aku telah berjanji membantunya dari hari sebelumnya. Namira pulang setelah aku membantunya membuat design, kami juga pulang karena acara telah selesai. 


Comments

Popular posts from this blog

Refleksi Kegiatan Penggalang Pramuka Klub Oase 2020

Uji Nyali di Pulau Mande

JURNAL EKSPLORASI